Sebuah Ungkapan.

Selamat datang!


Berikut ini adalah sebuah ungkapan terhadap suatu keadaan yang tengah saya rasakan.


Terima kasih, Tuhan.
Telah menghadirkan sosok dia untuk dirinya, saat ini.
Di saat dirinya mungkin memang membutuhkan sosok.
Sungguh, tiada kecewa dalam benak ini.
Justru pada saat seperti ini, saat sosok dia hadir melipur dirinya,
mengambil posisi yang seharusnya jadi milikku,
Menjadi kesempatan yang tepat untuk diriku
semakin mendekatkan diri kepada-Mu,
Dan sedikit meninggalkan dirinya,
Demi mempersiapkan segala sesuatu untuk masa depan.
Masa depanku bersama dirinya.
Iya, diriku akan bersama dirinya di masa depan.
Iya, diriku harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Memang kelihatannya diriku seperti sedang bermimpi di siang bolong.
Padahal nyatanya diri ini memohon dengan lirih kepada Sang Penolong.

Terserah kau mau percaya atau tidak,
Tapi sungguh, apa yang kukatakan bukan sebuah retorika.
Melainkan sebuah cita-cita mulia.
Bukan pula sebuah obsesi.
Melainkan sebuah niatan tulus dari dalam sanubari.
Dan yang terpenting, ini bukan sebuah halusinasi.
Melainkan sebuah pengharapan kepada sang Illahi.

Namun, sekeras apapun kuberusaha,
Sekuat apapun kuberdoa;
Kutidak akan memaksa
Karena sesungguhnya Tuhanlah yang Maha Kuasa

Apapun yang akan terjadi kelak,
Tetap akan kuucap;

Sekali lagi, Terima kasih, Tuhan.


Cibinong, 19 Juni 2019.


Terima kasih! Semoga berkesan!